Pada kesempatan kali ini saya mencoba membahas tentang Surat Pemberitahuan Pajak (SPT),karena sebagaimana kita ketahui bahwa SPT begitu penting untuk mengukur tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
Surat
Pemberitahuan pajak adalah surat yang
oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sebagaimana ditentukan dalam
Undang-undang Perpajakan, Surat Pemberitahuan (SPT) mempunyai fungsi sebagai
suatu sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu Surat
Pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaan atau pelunasan pajak baik
yang dilakukan Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan
pemungutan yang dilakukan oleh pihak ke-3, melaporkan harta dan kewajiban, dan
pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan pajak
yang telah dilakukan. Sehingga Surat Pemberitahuan mempunyai makna yang cukup
penting baik bagi Wajib Pajak maupun aparatur pajak.
1.
Jenis-Jenis SPT
SPT dapat dibedakan sebagai berikut
:
a.
SPT Masa, yaitu SPT yang digunakan
untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak bulanan. Ada beberapa SPT Masa
:
- PPh Pasal
21,
- PPh Pasal
22,
- PPh Pasal
23,
- PPh Pasal
25,
- PPh
Pasal 26,
- PPN dan
PPnBM,
- Pemungut
PPN
b.
SPT Tahunan, yaitu SPT yang
digunakan untuk pelaporan tahunan. Ada beberapa jenis SPT Tahunan :
- Badan,
- Orang
Pribadi
2. Batas Waktu
Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
Tabel 1. Batas waktu penyampaian SPT
No
|
Jenis SPT
|
Batas Waktu Pembayaran
|
Batas Waktu Pelaporan
|
Masa
|
|||
1
|
PPh Pasal 21/26
|
Tgl. 10 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
2
|
PPh Pasal 23/26
|
Tgl. 10 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
3
|
PPh Pasal 25
|
Tgl. 15 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
4
|
PPh Pasal 22, PPN & PPn BM oleh Bea Cukai
|
1 hari setelah dipungut
|
7 hari setelah pembayaran
|
5
|
PPh Pasal 22 - Bendaharawan Pemerintah
|
Pada hari yang sama saat penyerahan barang
|
Tgl. 14 bulan berikujt
|
6
|
PPh Pasal 22 – Pertamina
|
Sebelum Delivery Order dibayar
|
|
7
|
PPh Pasal 22 - Pemungut tertentu
|
Tgl. 10 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
8
|
PPh Pasal 4 ayat (2)
|
Tgl. 10 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
9
|
PPN dan PPn BM – PKP
|
Tgl. 15 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
10
|
PPN dan PPn BM – Bendaharawan
|
Tgl. 17 bulan berikut
|
Tgl. 14 bulan berikut
|
11
|
PPN & PPn BM - Pemungut Non Bendaharawan
|
Tgl. 15 bulan berikut
|
Tgl. 20 bulan berikut
|
Tahunan
|
|||
1
|
PPh – OP
|
sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan
|
3 (tiga) bulan setelah akhir
Tahun Pajak
|
2
|
PPh – Badan
|
sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan
|
4 (empat) bulan setelah akhir
Tahun Pajak
|
3
|
PBB
|
6 (enam) bulan sejak tanggal
diterimanya SPPT
|
----
|
4
|
BPHTB
|
Dilunasi pada saat terjadinya
perolehan hak atas tanah dan bangunan
|
----
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar